Selasa, 9 Disember 2014

GELARAN KETURUNAN MARTABAT WARISAN

GELARAN KETURUNAN MARTABAT WARISAN


KETURUNAN RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH

1. Raja = Perak, Riau, Siak dan Selangor
2. Tunku = Johor, Negeri Sembilan dan Kedah
3. Tengku / Engku / Ungku = Johor, Kelantan, Pahang dan Terengganu
4. Pangeran, Pangeran Anak, Pangeran Muda = Brunei 

KETURUNAN NABI MUHAMMAD SAW

1. Syed / Sayyid
2. Syarifah / Siti

KETURUNAN YANG BERASAL DARI LUAR MALAYSIA

1. Teuku, Teungku = Acheh
2. Raden = Jawa
3. Sutan, Sidi = Minangkabau
4. Daeng = Bugis

Sebagai Contoh :-

Perak :
Seorang Syarifah berkahwin dengan orang kebanyakan maka anak yang bakal lahir akan mengunakan gelaran Meor ataupun Mior. Adapun perbezaan ejaan di antara Meor dan Mior berlainan namun hakikat sebenar maksudnya sama yakni Meor.

Seorang Puteri Raja Perak yang berkahwin dengan orang kebanyakkan maka anak yang bakal lain akan mengunakan gelaran Puteri bagi perempuan dan Putera bagi lelaki ataupun Megat yakni bagi lelaki 
( Jatuh dibawah maksud Kerabat bukan Waris Negeri).


*** Maka apabila Puteri berkahwin dengan orang kebanyakkan maka secara sendirinya tiada lagi gelaran yang bakal terbit. Sebagai contoh setelah di rujuk kepada YM Raja Kobat Salehuddin Ibni Almarhum Raja Muda Musa (Sejarawan, Budayawan Adat Istiadat Seri Saguntang ) dan YAM Raja Shahruzzaman ibni Almarhum Sultan Idris Shah seseorang Puteri dari Puak Megat Terawis apabila berkahwin dengan orang biasa maka anak di berikan gelaran TUN..! ianya TIDAK SEPATUTNYA BERLAKU kerana Martabat Tun lebih tinggi dari Megat dan gelaran Tun merupakan martabat di bawah Gelaran Raja sebagaimana yang telah di kurniakan gelaran tersebut kepada Bendahara, secara tidak langsung adat itu telah tersasar.

Kelantan :
Seorang Tengku yakni wanita barang mengawini lelaki kebanyakkan maka anak yang bakal lain akan mengunakan gelaran Nik.

Selangor :
Seorang Waris Negeri yakni Perempuan berkahwin dengan orang kebanyakkan maka anak yang akan lahir mengunakan gelaran Wan dan seandainya anak yang di perolehi perempuan dan selepas dewasa berkahwin dengan orang biasa maka tiadalah gelaran yang akan bakal di gunakan kepada anaknya kelak.

Hakikat sebenar Martabat Gelaran Keturunan mempunyai taraf dan tidak semuanya sama... Asal Gelaran Keturunan yang paling tinggi adalah SAYYID yakni Keturunan Rasulullah SAW dan seseorang yang berdarah Sayyid sebagai tanda hormat harus di panggil dengan panggilan Tuan Sayyid namun gelaran Keturunan yang Raja yang turun dari Nabi Sulaiman yakni Raja Sulaiman akan mengunakan panggilan Yang Mulia.

GELARAN KETURUNAN
CATATAN
Sayyid, Syed
Keturunan Nabi Muhammad SAW
Raja
Keturunan Nabi Sulaiman AS
Tun
Seseorang bendahara yang di angkat menjadi Sultan dan setelah menjadi Sultan anak yang lahir selepas itu mengunakan TUNKU
Tunku
Tengku
Panggilan timbang-timbangan bagi Anak-anak Raja. ianya tetap sama hanya ejaan sahaja yang berlainan.
Engku
Ungku
Kebarangkali banyak orang di luar tidak dapat menerima dan memahami mengapa beih Raja-Raja mempunyai PUSAKA yakni Kadam sebagai contoh TABAL JIN di Negeri Perak, Untuk Makluman Tabal Jin bukan bererti Manusia menabalkan Jin tapi ianya merujuk kepada Jin Memperakui Raja itu Benih dari Nabi Sulaiman AS.
Pada masa pemerintahan Nabi Allah Sulaiman, semua binatang, syaitan dan jin adalah dibawah kekuasaan pemerintahan kerajaan Nabi Sulaiman. Kisah ini adalah diantara kisah-kisah yang terjadi semasa pemerintahan Nabi Allah Sulaiman. Oleh kerana baginda amat dihormati, ramailah manusia, binatang dan jin ingin berbakti kepada baginda.
“Dan sebahagian daripada jin ada yang bekerja di hadapannya (dalam kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang antara mereka daripada perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.” (Surah sabar, ayat 13).

10 Misteri Dunia Yang Masih Kekal Misteri ...::



Ada kalanya sebuah peristiwa penting dalam sejarah masih terus menjadi misteri yang tidak bisa diungkapkan, dijelaskan bahkan dipecahkan. Meskipun usaha para arkeologi terus mencari jawabannya, apa daya belum terlihat titik terang sedikit pun.

10 misteri di bawah ini membuat banyak orang masih bertanya - tanya karena sampai sekarang belum terjawab, bahkan sebagian besar dari kita melupakannya..


1. Rongorongo

Meskipun banyak orang yang tahu tentang Moai di Easter Island, namun tidak banyak yang tahu tentang misteri lainnya berkaitan dengan Easter Island. 

‘Rongorongo’ adalah bahasa tulisan yang sulit dibaca dari para penduduk awal di daerah tersebut. Rongorongo dianggap misteriu kerana tidak ada dari kaum oceania yang menggunakan bahasa tulisan itu. 
Bahasa ini muncul di sekitar tahun 1700an, meskipun sayangnya hilang setelah para penjajah Eropa awal melarangnya disebabkan oleh kaitan-kaitannya dengan akar pagan para penduduk asli di sana.



2. Helike Kota yang Hilang

Pada akhir abad kedua Masehi, penulis Yunani, Pausanias menulis sebuah cerita tentang bagaimana (4-500 tahun sebelumnya?) di satu malam ketika gempa kuat menghancurkan kota besar Helike, dengan Tsunami yang menyapu habis apapun yang ada di kota besar yang pernah maju tersebut. 
Kota tersebut, ibu kota dari Achaean League, adalah pusat ibadah yang dibaktikan kepada dewa kuno Poseidon, dewa laut. Tidak ada jejak masyarakat legenda yang disebutkan diluar tulisan-tulisan Yunani kuno sampai tahun 1861, ketika seorang arkeologi menemukan wang yang dianggap berasal dari Helike – sekeping syiling perunggu dengan kepala Poseidon. 
Pada tahun 2001, sepasang arkeologi berusaha menemukan runtuhan Helike di bawah lumpur dan kerikil-kerikil pesisir tersebut, dan saat ini sedang menggabungkan bangkit dan kejatuhan mendadak dari apa yang telah menjadi Atlantis “sebenarnya.”



3. Mayat Berlumpur

Misteri ini menjadi sebuah masalah bagi para penyelidik legenda dari CSI dan semua yang terbabit! Mayat-mayat berlumpur ini adalah ratusan mayat kuno yang ditemukan terkubur di sekitar rawa-rawa utara dan lahan-lahan basah di Eropa Utara. 
Beberapa mayat ini memiliki tanda penyiksaan dan “kesenangan” abad pertengahan lainnya, yang membuat beberapa peneliti berpendapat bahwa korban-korban yang tidak beruntung ini adalah hasil dari pengorbanan ritual.




4. Runtuhnya Kaum Minoan

Kaum Minoan terkenal kerana legenda Theseus dan Minotaur, namun faktanya kaum ini merupakan warisan dari peradaban yang besar dan lebih menarik. Meskipun banyak sejarahwan berkarya pada kejatuhan Kerajaan Roma, runtuhnya kaum Minoan, yang menduduki pulau Crete, adalah sebuah misteri yang sama jika tidak lebih besar. 
Tiga setengah tahun lalu, pulau tersebut digoncang oleh sebuah ledakan vulkanik besar di Pulau sebelahnya Thera. Para arkeologi menemukan buku-buku catatan yang menunjukkan bahwa kaum Minoan tetap bertahan selama 50 tahun setelah ledakan tersebut, sebelum akhirnya mereka benar-benar menghilang. 
Teori-teori tentang apa yang mengakhiri mereka telah berkembang mulai dari debu vulkanik yang menutupi pulau tersebut dan menghancurkan semua hasil panennya sampai ke masyarakat lemah yang akhirnya tersingkirkan oleh serbuan para kaum Yunani.



5. Batu Carnac


Setiap orang pernah mendengar tentang Stonehenge, namun hanya sedikit yang mengetahui Batu Carnac. 3000 batu megalitik ini tersusun dalam barisan yang sempurna sepanjang 12 kilometer di pesisir Brittany di Barat Laut Perancis. Mitologi di sekitar batu-batu tersebut menunjukkan bahwa tiap batu adalah tentara Roma yang diubah menjadi batu oleh Merlin Sang Penyihir. 
Usaha-usaha penjelasan ilmiah menunjukkan bahwa batu-batu tersebut boleh jadi merupakan alat pengesan gempa yang kuat. Identiti kaum Neolithic yang membangunnya tidaklah diketahui.




6. Robin Hood

Semua orang pasti mengenal tokoh sahabat rakyat jelata ini. Namun kebenaran dari jejaka pemanah tampan ini masih berupa misteri. Pencarian sejarah perambok legenda ini telah membesarkan sejumlah nama yang mirip dengannya. Salah satunya adalah seorang buronan Yorkshire bernama Rober Hod, yang juga dikenal sebagai Hobbehod atau Robert Hood dari Wakefield. 
Pencarian tersebut menjadi semakin rumit seiring nama Robin Hood menjadi istilah umum bagi seseorang yang berada di luar perlindungan hukum. Ketika literatur mulai menambahkan karakter-karakter baru kepada dongeng tersebut seperti Prince John dan Richard the Lionheart, jejak tersebut semakin kabur. Sampai sekarang, tak seorang pun tahu siapakah sebenarnya tokoh penjenayah ini. 




7. Pasukan Romawi yang Hilang

Setelah pasukan Parthia mengalahkan tentara Jendral Romawi Crassus, legenda mengatakan bahwa sekumpulan kecil Tahanan Perang tersebut berkelana melalui padang pasir dan akhirnya digulung oleh tentara militer Han 17 tahun kemudian. 
Sejarawan Cina abad pertama, Ban Gu, menulis sebuah hikayat tentang konfrontasi dengan satu kumpulan pasukan aneh sekitar seratus personil yang berperang dalam “formasi unik berskala-ikan” untuk pasukan Romawi. 
Seorang sejarawan Oxford yang membandingkan catatan-catatan kuno mengklaim bahwa pasukan romawi yang hilang tersebut menemukan kota kecil dekat padang pasir Gobi bernama Liqian, yang di dalam bahasa Cina berarti Roma. 
Ujian DNA sedang dilakukan untuk menjawab dakwaan tersebut dan semoga dapat menjelaskan beberapa tentara bermata hijau, berambut perang, dan menggemari perkelahian melawan banteng tersebut.



8. Naskah Voynich

Naskah Voynich yang misteri dianggar telah ditulis di ke-15 atau abad ke-16. Penulis, script, dan bahasa naskah tetap tidak diketahui.
Yang tercatat, kewujudan naskah Voynich telah menjadi objek kajian intensif oleh banyak profesional dan amatur kriptografer, termasuk beberapa peneliti (pemecah kod) Amerika dan Inggris Perang Dunia II ketenaran (yang semuanya gagal mendekripsi bagian apapun dalam teks).
Saat ini Voynich naskah disimpan dalam Perpustakaan Universiti Yale sebagai item "MS 408".
Edisi faksimili pertama diterbitkan pada tahun 2005
Kesan keseluruhan yang diberikan oleh lembaran-lembaran naskah tersebut menunjukkan bahwa isinya berkaitan farmakope atau membahas topik-topik di dalam perubatan abad pertengahan atau moden awal. Namun, perincian ilustrasi yang mengelirukan tersebut telah mewujudkan berbagai teori tentang asal-usul buku tersebut, isi dari tulisan tersebut, dan tujuan naskah itu dibuat. 
Dokumen tersebut mengandung ilustrasi-ilustrasi yang menunjukkan bahwa buku tersebut memiliki enam bagian: Herbal, Astronomis, Biologis, Kosmologis, Farmasi, dan resep-resep.




9. Mumi Orang Eropa Di Cina

Penemuan menakjubkan mumi-mumi berusia 2000 tahun di lembah sungai Tarim Cina Barat terjadi pada awal tahun 90an. Namun yang lebih menakjubkan dibanding penemuan itu sendiri adalah fakta yang mencengangkan bahwa mumi-mumi tersebut berambut perang dan berhidung panjang. 
Pada tahun 1993, Victor Mayer seorang profesor universiti mengumpulkan DNA dari mumi-mumi tersebut dan ujian yang dilakukannya membuktikan bahwa mayat-mayat tersebut memiliki genetik orang Eropah. 
Tulisan-tulisan Cina kuno dari milenium pertama SM menyebutkan kelompok-kelompok kaukasus yang berasal dari daerah timur-jauh yang disebut sebagai kaum Bai, Yeuzhi, dan Tocharian. 
Meskipun begitu, tak satu pun yang benar-benar menyingkapkan bagaimana atau mengapa orang-orang ini berakhir di Cina.




10. Hilangnya Peradaban Lembah Hindus

Kaum Lembah Hindus kuno, peradaban India tertua dan terkenal memiliki sebuah kebudayaan yang merentang dari India Barat sampai Afganistan dan memiliki jumlah penduduk sekitar 5 juta orang. 
Le—peradaban tertua India—merupakan sebuah kelompok yang tampak sehat dan mengesankan di zaman perunggu. Keruntuhan mereka yang mengherankan dan mendadak tersebut menyamai keruntuhan kaum Maya. 
Kaum Lembah Hindus ini adalah sebuah kebudayaan yang maju secara higienis dengan sistem pembuangan air canggih, dan tempat-tempat mandi yang dibandung secara amat bersih. Sampai saat ini tidak ada keterangan arkeologi tentang tentara, perbudakan, konflik, atau aspek-aspek lain dari masyarakat kuno. Tak seorang pun tahu kemana peradaban ini pergi.

Misteri Piramid Terbesar Di Pulai Faroe



FAROE ISLAND ini terletak di dalam geografi negara DENMARK. Ia suatu pulau yang sejuk dan menyamankan. Akan tetapi, ia bukan pulau, tetapi satu negara yang berdiri dalam jajahannya sendiri. Ia dikenali sebagai MINOR COUNTRY.

Oleh kerana keterasingannya dari negara-negara besar, banyak perkara tidak di terokai di kawasan ini. Akan tetapi, baru-baru ini, ada pengkaji berjaya mengambil beberapa keping gambar geografi di sekitar kawasan ini dan terkejut kerana mendapati ada satu bukit di pulau ini kelihatan seperti Stepped Pyramid.

Gunung yang di kenali sebagai KIRVI itu tidak terdapat dalam google map (mungkin kerana keterasingan undang-undang kepulauan/negara minor yang mahu menjaga keselamatan negaranya kecil). Bila ia tersebar, ramai pengkaji mulai mahu melawat ke kawasan itu. Bagaimanapun, ada yang berpendapat ianya natural made yakni suatu gunung yang terjadi secara semulajadi dan tiada kaitan dengan binaan manusia.

Jadi, dari perdebatan itu, mereka mahu menyelongkar gunung KiRVI ini dan jika benar ianya piramid, ia akan di istiharkan sebagai salah satu piramid terbesar dunia dan mungkin pyramid of the ancient (yakni lebih lama dari piramid di bosnia yang kini di tabalkan sebagai yang piramid purba). Berikut adalah gambar yang berjaya di ambil. Walauapapun spekulasi tentang gunung ini, FAROE ISLAND merupakan destinasi perlancongan yang menarik walaupun ianya minor country.

Ahad, 23 November 2014

TIDAK AKAN MASUK SYURGA ORANG YANG SOMBONG

SOMBONG adalah penyakit hati yang sering menghinggapi kita semua. Benih kesombongan terlalu kerap muncul tanpa kita sedari.
Kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesedaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan TERLANJANG dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, NAFSU lebih dari sekadar yang kita mahukan dalam hidup. Justru, indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Untuk sentiasa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, kita perlu menyedari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik semata, tetapi makhluk spiritual. Kita lahir dengan tangan kosong, dan kita pun akan meninggal dengan tangan kosong.

    ”Sesungguhnya kami adalah milik Tuhan dan kepada-Nyalah kami kembali.” (Al-Baqarah, 2: 156)
Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan bahwa alam akhirat dan segala kenikmatannya yang tidak pernah berakhir, diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin, yang tidak ingin merasa tinggi diri dan lebih mulia di hadapan makhluk lainnya. Mereka inilah yang telah Allahsubhanahu wa ta'ala tanamkan kemuliaan dan ketawadhu'an di dalam sanubari mereka, dan Allah subhanahu wa ta'ala sediakan untuk mereka syurga Firdaus yang indah dan tidak pernah terbayangkan kenikmatannya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

    "Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakaan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Qashash, 28: 83)

Sifat Sombong Atau Takabbur


Ditulis oleh Siti Shamsiah Binti Md Supi. Posted in Artikel
Perjalanan hidup sebagai seorang muslim sebenarnya adalah suatu perjalanan seorang hamba kepada Penciptanya yang mengharapkan keredaan dan keberkatan-Nya. Mengorak langkah perjalanan ini akan menemukan kita dengan pelbagai persoalan dan permasalahan hidup. Persoalan mengenai pengabdian kita terhadap Pencipta dan permasalahan hidup sesama manusia.
Apabila kita berurusan dengan manusia, bermakna kita berhadapan dan berurusan dengan kerenah dan tingkah laku manusia.. Kebiasaannya kita berpendapat bahawa pertimbangan kita dalam menghadapi kerenah manusia atau dalam kita berurusan dengan manusia merupakan suatu pertimbangan yang paling tepat dan terbaik bagi diri kita. Tindak tanduk yang kita lakukan adalah berdasarkan kepada pertimbangan dan budi bicara yang kita rasa amat tepat dan wajar untuk dilakukan. Biarpun dalam keadaan kita bersikap biadap, marah atau acuh tak acuh dan kesannya, ia akan dipertikai oleh orang lain, tetapi pada kita itulah pertimbangan pertama yang paling sesuai dan wajar.
Antara sikap yang amat tidak digemari oleh manusia untuk dihadapi ialah sikap sombong atau takabbur. Walaupun sikap ini tidak menyebabkan kekurangan kepada diri orang lain secara fizikalnya, tetapi mengucapkan perkataan-perkataan yang berbaur ketakburan atau kesombongan menyebabkan orang yang mendengar merasa meluat, tersinggung dan panas hati.
Apakah tanggapan agama terhadap sikap sombong atau takabbur? Adakah Islam amat memberi perhatian kepada sikap ini yang pada lahirnya tidak memberi kesan yang nyata kepada diri pelaku atau orang di sekeliling? Di dalam ruangan ini kita akan cuba mengupas secara terperinci mengenai sikap sombong atau takabbur ini.
Sombong atau takabbur ertinya perasaan tinggi diri oleh si pelaku terhadap satu atau lebih mengenai dirinya dalam aspek-aspek kehidupan. Seseorang itu boleh bersikap sombong kepada orang di sekelilingnya jika dia mendapati kedudukannya lebih tinggi berbanding orang di sekelilingnya. Kesombongan atau ketakabburan juga boleh berlaku apabila manusia mendapati keturunannya, sifat lahiriahnya sama ada cantik, kacak atau perkasa ataupun kaya dari segi material adalah lebih berbanding dengan orang lain.
Di dalam hal ini kita perlu menyedari hakikat bahawa tidak ada satu makhlukpun di dunia ini yang mengatakan bahawa dia berhak untuk berlaku sombong. Ini kerana, kesombongan atau kebanggaan itu menunjukkan kebesaran atau kehebatan diri seseorang. Sedangkan kebesaran atau kehebatan adalah kriteria mutlak yang menjadi milik Allah s.w.t., dan tidak ada seorangpun yang boleh memilikinya. Ini seiring dengan sebuah hadis Qudsi yang bermaksud:
"Allah Ta'ala berfirman (di dalam Hadis Qudsi): Kesombongan adalah selendangKu dan kebesaran adalah sarungKu. Maka barang siapa menyamai-Ku salah satu dari keduanya, maka pasti Kulemparkan ia ke dalam Jahannam dan tidak akan Kupedulikan lagi."
Apabila kita meneliti maksud hadis ini, ia dengan jelas menyatakan bahawa kesombongan dan kebesaran itu hanya milik Allah s.w.t. semata-mata, tetapi bagaimanakah perasaan ini masih boleh timbul di dalam hati manusia?
Sebenarnya, perasaan sombong atau takabbur boleh berlaku apabila timbulnya suatu pandangan terhadap orang lain dengan pandangan yang kecil dan hina. Pandangan tersebut mungkin suatu pandangan yang secara faktanya benar. Umpamanya jika kita membandingkan pendapatan sebanyak RM7000.00 sebulan dengan pendapatan sebanyak RM3500.00 sebulan, tentulah jumlah pendapatan pertama jauh lebih besar berbanding dengan jumlah pendapatan kedua. Walau bagaimanapun, kesombongan itu berlaku apabila pandangan tersebut beriringan dengan anggapan orang yang dipandangnya itu lebih kecil, serba kekurangan atau kurang berharga berbanding dengan dirinya. Ketakabburan berlaku apabila pandangannya itu tidak disertakan dengan kesyukurannya kepada Allah s.w.t. kerana memberi kelebihan tersebut. Secara tidak langsung dia menganggap apa yang dimilikinya itu tidak mempunyai kaitan dengan rahmat atau rezeki yang diberikan oleh Allah. Ataupun dia menganggap bahawa dia sememangnya individu istimewa kerana itu Allah memilihnya untuk memiliki kelebihan tersebut. Maka orang yang sombong dan takabbur itu menganggap dirinya lebih mulia dan terhormat berbanding dengan orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud;
"Sombong itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan makhluk."
Perkara-perkara yang biasanya menjadi bahan kesombongan atau ketakabburan sebagaimana yang dinyatakan di dalam Kitab Ihya Ulumuddin (tulisan Imam Al-Ghazali) ada tujuh perkara, iaitu ilmu pengetahuan, amalan dan peribadatan, keturunan, keindahan dan kelebihan pada bentuk fizikal, harta kekayaan, kekuatan fizikal dan kuasa atau pengaruh.
1) Dalam aspek ilmu pengetahuan, lazimnya kesombongan itu berlaku apabila seseorang itu telah mendapat pengiktirafan daripada masyarakat tentang ilmu yang ada padanya. Mungkin apabila orang memberi 'title' ustaz, orang alim atau sebagainya, pada anggapannya dia benar-benar telah berilmu. Lantas, orang yang sombong inipun menganggap orang lain itu bodoh dan jahil
Sebaliknya, haruslah disedari bahawa menuntut ilmu pengetahuan bagi seorang muslim sebenarnya adalah untuk membawa diri dan jiwanya kepada suatu keinsafan tentang kedudukannya sebagai seorang hamba dan kedudukan Tuhannya sebagai Pencipta. Ilmu pengetahuan yang dimilikinya seharusnya akan menambahkan lagi nilai ketakwaan kepada Allah s.w.t.. Seiring dengan firman Allah yang bermaksud;
"Bahawasanya yang dapat merasakan takut kepada Allah dari golongan hamba-hamba-Nya itu ialah alim ulama"
2) Amalan dan peribadatan. Memang tidak dinafikan, apabila masyarakat mengiktiraf seseorang itu sebagai orang warak dan bertakwa, bagi mereka yang sombong dan takabbur, dia akan mengira-ngira dia telah banyak melakukan amal ibadat. Dia akan mengharapkan agar dia diberi keutamaan dalam majlis-majlis tertentu, diraikan dan diberi puji-pujian oleh masyarakat.
3) Keturunan atau salasilah. Tanpa sedar, manusia lazimnya akan berbangga dengan keturunan mereka seperti daripada kerabat diraja, golongan aristokrat, bangsawan dan sebagainya. Perasaan ini secara tanpa sedar juga pernah dialami oleh seorang sahabat Rasulullah s.a.w., yakni Abu Dzar. Beliau berkata;
"Pada suatu hari, ketika aku berada di hadapan Rasulullah s.a.w., datanglah seorang yang berkulit hitam. Lantas saya menyapanya, "Hai anak orang hitam" Apabila Rasulullah s.a.w. terdengar sahaja aku menyebut anak orang hitam, baginda menempelakku dengan mengatakan; Hai Abu Dzar, tidak ada kelebihan bagi seseorang yang berketurunan kulit putih di atas orang yang berketurunan kulit hitam. Alangkah menyesalnya aku apabila telah terlanjur mengucapkannya. Lalu akupun membaringkan tubuhku dan berkata kepada orang tersebut; Nah saudara, pijaklah pipiku ini."
4) Kecantikan atau ketampanan. Kesombongan atas sebab ini amat mudah untuk diterima oleh sesiapa sahaja. Suatu anugerah yang Allah berikan sejak dari manusia dilahirkan. Orang yang cantik atau tampan mudah sahaja menjadi tumpuan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Seseorang yang tidak mempunyai iman yang kuat, sudah pasti amat mudah merasa bangga dan sombong dengan apa yang ada padanya.
5) Kesombongan amat mudah berlaku di kalangan mereka yang berada dan kaya. Terdapat satu kisah yang menceritakan tentang perkara ini yang boleh dijadikan sebagai suatu pengajaran;
Abu Bakar Al-Hazali berkata:
"Suatu hari kami bersama Hassan. Lalu Ibn al-Ahlam datang kepada kami hendak bercukur. Dia memakai jubah sutera tersusun di atas betis, tersingkap pula bahagian luarnya. Dia berjalan berlenggang. Perbuatannya yang sedemikian itu dilihat oleh Hassan, lalu Hassan pun berkata: "Sombongnya, dia memalingkan pipi dan menampakkan kebodohannya. Engkau akan terlihat kebodohanmu dalam nikmat yang tidak disyukuri dan tidak menggunakannya sesuai dengan perintah Allah serta tidak pula memberikan haknya pada setiap yang memerlukan. Nikmat itu hak Allah dan dengannya syaitan sentiasa mencari mangsa. Demi Allah, seseorang yang berjalan dengan wataknya atau bergerak seperti orang gila itu lebih baik daripada ini." Ibn al-Ahlam mendengar lalu dia kembali dan minta maaf kepadanya. Hassan berkata, "Jangan kau minta maaf padaku, tapi bertaubatlah kepada Allah. Tidakkah engkau dengar firman Allah,
(Yang maksudnya berbunyi) :"Janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan sombong, sesungguhnya engkau itu tiada dapat menembusi bumi dan tidak akan engkau sampai setinggi gunung." (Al-Isra' :37)
6) Kekuatan dan keperkasaan tubuh. Manusia amat mudah merasa amat bangga dan sombong apabila memiliki tubuh yang kuat dan perkasa. Kelebihan yang dimilikinya kadang-kadang menjadi bahan untuk mengancam orang lain yang lebih lemah. Atau untuk memaksa orang-orang yang lebih lemah menuruti kemahuannya. Di dalam hal ini, Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud;
"Orang yang paling gagah perkasa di antara kamu semua ialah orang yang dapat mengalahkan nafsunya pada waktu marah dan orang yang tersabar di antara kamu semua itu ialah orang yang suka memaafkan kesalahan orang lain padahal ia mampu untuk membalasnya."
7) Manakala perkara yang terakhir sekali yang dinyatakan oleh Imam al-Ghazali sebagai perkara yang boleh menimbulkan kesombongan ialah pengaruh ataupun kuasa.
Pemimpin yang tertipu dengan perasaannya, walau di peringkat mana sekalipun kepimpinannya akan merasa bahawa dirinya sudah cukup hebat berbanding orang lain.
Kesombongan atau takabbur merupakan suatu perasaan yang apabila ia timbul dan tidak dikendalikan dengan baik dan penuh keinsafan, akan menjadikan pemiliknya amat kerugian. Ini kerana sikap ini mampu menjadi penghalang bagi seseorang untuk ditempatkan di dalam syurga, disebabkan sifat ini menjadi pemisah antara seseorang dengan akhlak dan budi pekerti kaum mukmin keseluruhannya. Sebagaimana yang telah dinyatakan sebelum ini, takabbur atau sombong adalah rasa tinggi diri berbanding dengan orang lain. Seseorang yang memiliki sifat ini sudah pasti tidak mempunyai perasaan menyayangi saudara mukminnya yang lain sebagaimana dia menyayangi dirinya sendiri.
Orang yang sombong juga tidak akan dapat meninggalkan perasaan dendam, memberi nasihat kepada saudara muslim yang lain secara jujur atau ikhlas dan tidak dapat melaksanakan budi pekerti yang baik.
Sifat sombong atau takabbur juga sebenarnya menyebabkan seseorang itu awal-awal lagi akan disisihkan oleh Allah swt di dunia sebagaimana firman-Nya yang bermaksud;
"Nanti Aku palingkan daripada ayat-ayatKu orang-orang yang sombong di muka bumi tanpa kebenaran." (Al-A'raf: 146)
Selain itu natijah kesombongan juga, menyebabkan pintu hati pengamalnya tertutup dari menerima hidayah dan kebaikan dari Allah sebagaimana firman Allah yang bermaksud;
"Demikianlah Allah menutup tiap-tiap hati orang yang sombong lagi ganas (memaksa rakyat)." (Surah Al-Mukmin : 35)
Apa yang lebih malang, pemilik sifat takabbur yang menafikan hak-hak Allah akan ditempatkan ke dalam neraka seiring dengan firman Allah yang bermaksud:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan dirinya dari menyembahKu, mereka itu akan masuk neraka Jahannam dengan menderita kehinaan." (Surah Al-Mu'min: 60)
Dan ini diperkukuhkan lagi oleh dua buah hadis yang berbunyi yang bermaksud;
"Tidak akan masuk ke dalam syurga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan."
Manakala Hadith kedua bermaksud;
"Tidak akan masuk syurga seseorang yang bakhil dan berbuat sewenang-wenang (kerana kesombongannya)."
Sebagai suatu kesimpulan, sesungguhnya sifat sombong atau takabbur, selain ia dicela di dunia oleh Allah serta orang-orang mukmin, ia adalah sifat yang amat merugikan seseorang itu di dunia dan di akhirat. Apakah kita sebagai hamba yang penuh kedhaifan dan serba kekurangan ini layak untuk menganggap diri kita hebat? Sebagai manusia, Allah menganugerahkan kepada kita kelebihan-kelebihan tertentu agar kita menjadi lebih mudah untuk meniti perjalanan hidup ke arah kehidupan yang lebih abadi. Kelebihan yang diberi bukanlah bererti yang kita diberi izin untuk mendabik dada kepada orang lain. Suatu hakikat yang perlu kita sama-sama sedari ialah, tidak ada manusia yang sempurna dari segala segi. Di mana kelebihan manusia, di situlah sebenarnya kelemahan atau kekurangannya berada.
Maka kita sewajarnya sama-sama menginsafi bahawa keagungan, kehebatan dan sifat sombong itu hanya dimiliki oleh Allah. Dan bagi manusia, sifat sombong atau takabbur sebaik-baiknya dengan dengan sifat tawaddhu'. Sifat tawaddhu' adalah sifat rendah diri dan menginsafi diri bahawa manusia itu perlu sentiasa berada di bawah ketundukan dan ketaat kepada Allah s.w.t. Sifat inilah sebenarnya yang mengangkat darjat manusia di sisi Allah s.w.t. Sebagaimana hadis Rasulullah yang bermaksud;
"Barang siapa bertawaddhu' kerana Allah, maka akan diangkat darjatnya oleh Allah, barang siapa yang sombong, maka akan dijatuhkan darjatnya oleh Allah, barang siapa bersikap bersederhana (tidak boros dan tidak pula kikir), maka akan dijadikan kaya oleh Allah, barang siapa membazir, maka akan dijadikan miskin oleh Allah dan barang siapa memperbanyak ingatan kepada Allah, maka dicintai oleh Allah."

Ahad, 16 November 2014

Buruk Sangka




Buruk sangka terbahagi dua, iaitu:
Pertama:  Prasangka yang membawa kepada keburukan walaupun pada mulanya ia menyangka atau berniat baik. Misalnya menambah atau mengurangkan sesuatu amal yang tiada hujjahnya dari syara, maka ia diharamkan kerana selain bertentangan dengan syara ia juga adalah bid’ah yang diharamkan.  Dalilnya dapat difahami dari firman Allah Azza wa-Jalla:
وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا 
"Dan mereka mengira (menyangka) bahawa apa yang mereka lakukan adalah baik (kebaikan)".AL KAHFI, 18:104.

Menurut ayat di atas, perkiraan atau sangkaan mereka yang baik dalam mencipta serta mengadakan- adakan suatu amal yang baru adalah salah walaupun dengan niat yang baik dan kerana Allah, kerana menambah atau mengurangkan sesuatu dalam agama Islam tidak pernah ada keizinannya dari Allah Subhanahu wa-Ta’ala.  Agama Allah (Islam) sudah sempurna sehingga tidak perlu ditokok tambah sebagaimana firman Allah:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ
"Hari ini Aku telah sempurnakan bagi kamu agamamu".AL MAIDAH, 5:3.

Kedua:  Buruk sangka dari hati yang sedar dan disengajakan oleh pembuatnya.  Al-Quran dan as-Sunnah telah menjelaskan bahawa kebanyakan manusia mempunyai rasa buruk sangka terhadap Allah dan agamaNya.  Termasuklah mereka yang mengakui sebagai muslim lantaran kejahilannya.  Sama ada mereka berburuk sangka terhadap Allah mengenai kesempurnaan syariatNya atau terhadap kebenaran dan kesucian agamaNya.  Perkara ini telah dijelaskan oleh Allah dengan firmanNya:
وَمَا يَتَّبِعُ اَكْثَرُهُمْ اِلاَّ ظَنًّا اِنَّ الظَّنَّ لاَ يُغْنِى مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا
"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan sahaja, sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun  berguna untuk mencapai kebenaran". 
YUNUS, 10:36.

Buruk sangka terhadap Allah sehingga kurang meyakini akan kebesaranNya, kebijaksanaanNya dan kuasaNya untuk melakukan segala apa sahaja yang dikehendakiNya.  Atau tidak dapat menerima hakikat bahawa manusia dicipta untuk diuji dan untuk menghambakan diri kepada Allah,  maka penafian dan keingkaran yang tidak berasas ini diistilahkan sebagai buruk sangka terhadap Allah.  Sikap manusia seperti ini telah dijelaskan oleh Allah dengan firmanNya:
وَقَالُوْا مَاهِى اِلاَّ حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ اِلاَّ الدَّهْرُ وَمَالَهُمْ بِذَالِكَ مِنْ عِلْمٍ اِنْ هُمْ اِلاَّ يَظُنُّوْنَ
"Dan mereka berkata:  Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia sahaja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah sangkaan sahaja".  AL JAATSIYAH,  45:24.

اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَانَّكُمْ اِلَيْنَا لاَ تُرْجَعُوْنَ
"Apakah kamu mengira bahawa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (sahaja) dan bahawa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?".  AL MU'MINUUN, 23:115.

Orang-orang yang kufur dan fasik menyangka bahawa Allah tidak akan menyiksa mereka, begitu juga dengan perkiraan sebahagian orang-orang yang jahil yang menyangka bahawa Allah tidak akan menyiksa mereka selagi mereka mengakui sebagai orang Islam sedangkan mereka tidak melaksanakan kewajiban syara seperti sembahyang, puasa dan lainnya.  Allah telah menjelaskan tentang orang-orang yang fasik seperti ini sebagaimana firmanNya:
لاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوا وَّيُحِّبُّوْنَ اَنْ يُحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلاَ تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ. 
"Janganlah kamu sekali-kali menyangka bahawa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahawa mereka akan terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih". ALI IMRAN, 3:188.

Ada segolongan manusia yang berburuk sangka terhadap penerimaan Allah tentang sebahagian amal ibadah yang telah dikerjakan, ia menyangka ada amal ibadahnya yang tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa-Ta’ala.  Ia berpunca sama ada disebabkan keraguan atau penyakit was-was. Keraguan dan was-was seperti ini adalah haram dan boleh membawa kepada buruk sangka terhadap Allah.  Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa-sallam melarang umatnya dari berasa ragu-ragu dan was-was tentang ibadah yang telah dikerjakan sebagaimana sabda baginda:
(وَذَالِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِىعَنْ جَابِرٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَيَمُوْتَنَّ اَحَدُكُمْ اِلاَّوَهُوَ مُحْسِنٌ بِاللهِ الظَّنَّ فَاِنَّ قَوْمًا قَدْ اَرْدَاهُمْ سُوْءُ ظَنِّهِمْ بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ اَرْدَاكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ مِنَ الْحَاسِرِيْنَ)
"Dari Jabir berkata: Bersabda Rasulullah sallahu ‘alaihi wa-sallam:  Janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan berprasangka baik terhadap Allah, sesungguhnya terdapat satu kaum dibinasakan kerana telah berprasangka buruk terhadap Allah Azza Wajl (sebagaimana firman Allah) "Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah membinasakan dirimu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi".  (FUSHSILAT, 23:41).  H/R Bukhari, Muslim dan Ahmad.

Orang-orang yang beriman diharamkan dari meragui apa sahaja perkara dan kejadian yang berlaku terhadap dirinya atau terhadap yang lainnya sehingga membelakang dan mengenepikan Allah atas urusan tersebut, kerana keraguan seperti itu boleh membawa kepada buruk sangka terhadap Allah.
هُعَنْ اَبِى بَكْرٍ قَالَ : قُلْتُ لِلنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَنَا فِى الْغَارِ لَوْ اَحَدَهُمْ نَظَرَ تَحْتَ قَدَمَيْهِ لاَبْصَرَنَا فَقَالَ : مَا ظَنُّكَ يَا اَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ الل ثَالِثُهُمِا
"Dari Abi Bakar berkata:  Aku katakan kepada Nabi sallallahu ‘alaihi wa-sallam dan aku di dalam gua:  Jika salah seorang dari mereka melihat (melalui) bawah kakinya, nescaya akan melihat kita hanya berdua.  Maka baginda bersabda:  Tidaklah begitu persangkaanmu wahai Abi Bakar, dengan berdua (dan) Allah yang ketiga".  H/R Bukhari, Muslim dan Ahmad.
    
Kesemua dalil-dalil dari al-Quran dan hadith di atas menjelaskan bahawa berburuk sangka (berperasangkaan buruk) terhadap Allah Subhanahu wa-Ta’ala dalam apa hal sekalipun adalah perbuatan keji dan kufur (syirik terhadap Allah).  Buruk sangka terhadap Allah adalah sikap orang-orang kafir (musyrikin) jahiliah yang sangat dikutuk dan dilaknat oleh Allah Subhanahu wa-Ta’ala.
Setiap orang yang beriman dilarang dari berburuk sangka terhadap keadilan Allah kepada makhlukNya, berburuk sangka terhadap kesempurnaan agama Allah dan berburuk sangka terhadap kekuasaan Allah sehingga membelakangkan Allah dalam segala aspek dan cara hidup yang dianggap ibadah oleh syara.