Kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesedaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan TERLANJANG dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, NAFSU lebih dari sekadar yang kita mahukan dalam hidup. Justru, indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.
Untuk sentiasa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, kita perlu menyedari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik semata, tetapi makhluk spiritual. Kita lahir dengan tangan kosong, dan kita pun akan meninggal dengan tangan kosong.
- ”Sesungguhnya kami adalah milik Tuhan dan kepada-Nyalah kami kembali.” (Al-Baqarah, 2: 156)
Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan bahwa alam akhirat dan segala kenikmatannya yang tidak pernah berakhir, diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin, yang tidak ingin merasa tinggi diri dan lebih mulia di hadapan makhluk lainnya. Mereka inilah yang telah Allahsubhanahu wa ta'ala tanamkan kemuliaan dan ketawadhu'an di dalam sanubari mereka, dan Allah subhanahu wa ta'ala sediakan untuk mereka syurga Firdaus yang indah dan tidak pernah terbayangkan kenikmatannya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
- "Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakaan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Qashash, 28: 83)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan